Harga Tiket Masuk Wisata Bromo 2014 baru naik diawal tahun 2014 dan sekarang sesuai rencana Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan kembali menaikkan harga tiket masuk bromo. Kenaikan tiket masuk yang dikhabarkan awal mei sungguh fantastik harganya melebihi dari 300 persen.
Kenaikan harga tiket masuk bromo kembali diberlakukan menyusul revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 59 Tahun 1998 yang mengatur Tarif Jasa Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Kementerian Kehutanan dan Perkebunan. PP tersebut diubah menjadi PP Nomor 12 Tahun 2014 yang telah ditetapkan pada 14 Februari 2014.
Tarif tiket masuk bromo yang akan berlaku bulan mei untuk wisatawan domestik yang sekarang ini Rp10 ribu naik menjadi Rp37.500 pada weekday. Sedangkan pada weekend dan hari libur lainnya naik menjadi Rp67.500.Untuk tarif tiket bagi wisatawan mancanegara yang semula Rp72.500 naik menjadi Rp267.500 pada weekday dan pada weekend dan hari libur lainnya menjadi Rp640 ribu.
Kepala TNBTS, Ayu Dewi Utari, mengungkapkan, meski tidak mengetahui alasan perubahan tarif tersebut, namun ia menyakini bahwa harga baru tersebut sangat sebanding dengan manfaat yang diperoleh wisatawan di Gunung Bromo.
Menurut dia, dengan membayar tiket mahal, wisatawan bisa menyaksikan salah satu keelokan alam dan panorama matahari terbit terbaik di dunia.
“Harga itu masih lebih murah bila dibandingan dengan harga tiket objek wisata lain di Jawa Timur, seperti Taman Safari Prigen, Jatim Park Batu, maupun Wisata Bahari Lamongan. Wisatawan tidak akan rugi membayar tiket sebesar itu untuk menyaksikan salah satu panorama alam yang terindah di dunia ini,” jelas Ayu.
Sayangnya, rencana kenaikan tarif tersebut belum diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Wisatawan seringkali kesulitan mendapatkan fasilitas rest area dan toilet yang memadai. Lokasi menuju gardu pandang di kawasan puncak penanjakan yang diserbu ribuan wisatawan pada malam hingga dini hari itu masih gelap gulita. Tidak jarang wisatawan beriperilaku jorok, seperti buang kecil dan buang air besar di kawasan wisata yang menjadi salah satu rujukan turis mancanegara.
Dampak Naiknya Harga Tarif Tiket Masuk Wisata Bromo 2014
Ribuan warga Suku Tengger yang menggantungkan hidup dari Wisata Gunung Bromo secara tidak langsung akan terkena dampaknya. Para pengusaha biro perjalanan wisata, pemilik hotel, homestay, persewaan kuda, tukang ojek, dan pemilik jeep yang melayani touring di lautan pasir Gunung Bromo merasa ketar-ketir bakal melorotnya jumlah kunjungan wisatawan.
Ketua Lokal Working Group (LWG) Bromo Tengger Semeru, Trisno Sudigdo, mengatakan, kenaikan harga tiket akan mengurangi tingkat kunjungan wisatawan, terutama wisatawan domestik. Kebijakan untuk menaikkan harga karcis bertolak belakang dengan program Destination Management Organization (DMO) yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program yang berhasil membina masyarakat lokal untuk menjadi penunjang dan pelaku wisata akan bergerak mundur seiring dengan melorotnya jumlah wisatawan.
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena peraturan sudah dibuat. Namun imbas dari peraturan baru tersebut akan berdampak pada menurunnya wisatawan lokal dan berkurangnya penghasilan pelaku wisata di Gunung Bromo,” tandasnya.
Menurut dia, pasca-erupsi 2010 lalu, para pemangku wisata Gunung Bromo bersusah payah membangkitkan kembali gairah wisatawan untuk berkunjung ke Gunung Bromo. Berbagai kegiatan dilakukan untuk menunjukkan bahwa Gunung Bromo masih sangat layak untuk dikunjungi. Ironisnya, setelah arus kunjungan wisata kembali melonjak, bayang-bayang merosotnya kunjungan wisatawan ini kembali menghantui seiring dengan rencana kenaika tarif baru.
Hal senada disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin. Kenaikan tarif yang bombastis tersebut diyakini akan mengurangi pendapatan di sektor pariwisata. Karenanya, pihaknya berharap agar regulasi baru segera dikaji ulang sebelum diberlakukan di kawasan wisata Gunung Bromo. Karena jika dipaksakan, para pengusaha sektor pariwisata dan masyarakat penyangganya akan bangkrut dan gulung tikar.
Semoga saja rencana kenaikan harga tiket masuk bromo tahun 2014 tidak jadi disahkan oleh pemerintah sehingga harapan kami para pelaku Tour & Travel Bromo ,kunjungan ke wisata bromo tetap ramai dan kehidupan ekonomi masyarakat bromo atau warga setempat tetap dapat mengais rejeki seperti biasanya.